- Pembinaan SAR COMMUNITY Bidang Pertolongan Pertama pada SAI RESCUE Bali Nusra
- PELAYANAN EMERGENCY GEMPA LOMBOK
- REHABILTASI PASCA GEMPA LOMBOK
- BASARNAS DENPASAR ADAKAN PELATIHAN TEKNIS MFR KEPADA POTENSI SAR BALI
- SEVA (PELAYANAN) BALI BANGKIT TATANAN ERA BARU
- PIAGAM PENGHARGAAN RELAWAN SATGAS 19
- Momen Hut Ke-77 RI, BASARNAS Harus Mampu Memberikan Pelayanan SAR Yang Prima dan Kontribusi Positif
BASARNAS DENPASAR ADAKAN PELATIHAN TEKNIS MFR KEPADA POTENSI SAR BALI
BASARNAS Denpasar Melaksanakan Pelatihan Teknis Medical First Responder (MFR) kepada Potensi SAR Bali yang dilaksanakan di POS SAR Buleleng
Dalam sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan oleh Asisten Satu Sekwilda, I.B Suadnyana, S.H.,M.Si. mengatakan bahwa Kabupaten Buleleng merupakan daerah rawan bencana untuk itu seperti apa yang diamanatkan dalam UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa dalam melaksanakan tugas secara terintegrasi perlu tahapan yang meliputi Pra Bencana, Tanggap Darurat dan Pasca Bencana. Pada upaya Pra Bencana dilakukan mitigasi, deseminasi serta membangun kesadaran masyarakat sebagai upaya pencegahan. Khusus pada Tanggap Darurat Basarnas bersama potensi SAR lainnya akan hadir melakukan upaya pencarian dan pertolongan serta evakuasi. Peran dan kemampuan tim evakuasi sangat diharapkan bisa menyelamatkan banyak korban, untuk itu melalui pelatihan ini salah satu bentuk upaya menjaga profesionalisme tim SAR atau tim evakuasi dengan didukung peralatan yang memadai. "Sebagai Kepala Daerah, saya sangat berterima kasih kepada Basarnas Khususnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar yang telah memilih wilayah kami sebagai tempat penyelenggaraan latihan, besar harapan kami, pelatihan teknis Medical Fisrt Responder ini benar-benar bisa memberikan manfaat buat peserta pelatihan serta dapat diaplikasikan kepada masyarakat," imbuh Suadnyana.
Disisi lain Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, Gede Darmada, S.E., M.A.P. dalam sambutannya menegaskan kembali adanya amanah dari UU Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan. Pada aturan itu dibunyikan bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan memiliki kewajiban melaksanakan pembinaan Potensi SAR ke semua kalangan di seluruh penjuru tanah air. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan kegiatan Pelatihan Teknis Potensi SAR. "Kami menyadari dengan keterbatasan SDM yang kami miliki, keterlibatan Potensi SAR sangat membantu dalam pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan menjadi penting, karena Basarnas tidak bisa bekerja sendiri, " lanjut Darmada. Selain upaya dalam membangun karakter bangsa (SAR PREVENTIVE) kegiatan ini juga merupakan salah satu prioritas Nasional pembangunan sumber daya manusia yang dicanangkan oleh Presiden Bapak Joko Widodo.
Selama pelatihan berlangsung peserta harus mampu menyelesaikan 72 Jam Pelajaran (JP), Nantinya peserta yang dinyatakan lulus akan diberikan sertifikat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Sebelum mengikuti pelatihan peserta diwajibkan melakukan rapid antigen dan mematuhi protokol kesehatan. (Krs - Dps)
Baca Lainnya :
- SEVA (PELAYANAN) BALI BANGKIT TATANAN ERA BARU0
- PIAGAM PENGHARGAAN RELAWAN SATGAS 190
- Momen Hut Ke-77 RI, BASARNAS Harus Mampu Memberikan Pelayanan SAR Yang Prima dan Kontribusi Positif 0
Setelah melaksanakan pelatihan teknis pertolongan pertama/ Medical First Responder sejak hari Selasa (22/3/2022), akhirnya seluruh peserta telah mendapatkan materi dan praktek tentang teknis pertolongan pertama. Acara ditutup secara resmi oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E., M.A.P. bertempat di halaman Pos SAR Buleleng, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Dalam kesempatan tersebut Gede Darmada mengatakan bahwa pelatihan teknis portolongan pertama ini cenderung lebih sulit dibandingkan pelatihan-pelatihan yang lain. "Benar, pelatihan ini lebih sulit dibandingkan pelatihan SAR lainnya, karena peserta harus mengingat bagian-bagian dari anatomi tubuh manusia agar dapat memberikan pertolongan pertama dengan baik, " imbuhnya. Pelatihan teknis ini adalah pelatihan yang setingkat lebih tinggi dari pelatihan dasar, diharapan peserta dapat mengaplikasikan seluruh materi pelajaran yang didapat saat memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis datang.
Pelaksanaan pelatihan teknis pertolongan pertama yang sejatinya dilaksanakan hingga tanggal 28 Maret 2022 dipadatkan satu hari lebih awal yaitu pada Minggu, (27/3/2022). Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan baik materi dan praktek yang diberikan oleh Instruktur profesional. Kreteria sertifikasi yang telah ditetapkan oleh Basarnas adalah peserta mampu mengikuti jam pelajara hingga mencapai 72 jam. "Saya sangat terkesangan dengan semangat para peserta, mau belajar dari pagi hingga malam hari, semoga kedepannya semangat ini tetap ada demi memberikan pelayanan SAR secara cepat kepada masyarakat dengan keberadaan potensi SAR, khususnya di Kabupaten Buleleng," terang Darmada.
Setelah tersertifikasi peserta diharapkan mampu melakukan teknik-teknik pertolongan diantaranya penilaian korban, pemindahan korban, bantuan hidup dasar, resusitasi jantung paru, terapi oksigen, penanganan patah tulang, cedera jaringan lunak dan organ dalam, penanganan luka bakar dan cedera kepala, dada dan tulang belakang.
Dalama sambutannya, Gede Darmada menjelaskan bahwa Kabupaten Buleleng termasuk kabupaten yang rawan akan terjadinya bencana dan kecelakaan. Untuk itu diperlukan kesigapan tim penolong dalam memberikan pertolongan pertama/ medical first responder terhadap korban bencana atau kecelakaan yang memerlukan bantuan, sehingga semakin cepat respontime semakin besar pula kemungkinan korban bisa diselamatkan.
Acara penutupan pelatihan teknis pertolongan di Kabupaten Buleleng selesai dilaksanakan pukul 11.00 Wita. Sebagai simbolis telah berakhirnya pelatihan, Kepala Kantor Basarnas Bali melakukan pelepasan tanda peserta yang diwakilkan oleh 2 orang peserta. "Dengan berakhirnya pelatihan potensi teknis pertolongan pertama ini, nantinya dari 50 orang peserta 48 orang akan memperoleh sertifikasi langsung dari Basarnas dan dianggap telah memiliki kemampuan di bidang pertolonga pertama. Disayangkan ada 2 orang lainnya dinilai belum mampu dalam memenuhi kreteria sertifikasi Basarnas," tutup Darmada. (Krs - Dps)
sumber : https://basarnas.go.id/artikel/basarnas-bali-resmi-tutup-pelatihan-teknis-pertolongan-pertama-di-kabupaten-buleleng